Sabar dan Cerdaslah....

Sabar dan Cerdaslah....

oleh Annisa Ukhtyasty pada 09 Oktober 2010 jam 0:30
Sulit untuk dimengerti, jika seorang pengusaha yang kaya raya tapi rumahnya nampak sederhana, sama sulitnya memahami logika seorang profesor doktor yang dengan bersusah payah mau mendidik para guru di sekolah sekolah yg sangat sederhana. Begitu juga dengan seorang pejabat tinggi yang berlaku 'aneh' karena mengundurkan diri dari pekerjaan hanya karena ingin membina para petani...

Semua itu adalah karena panggilan jihad. Seorang yang kaya raya tapi rumahnya sangat sederhana, tiada lain karena dia berfikir daripada uang milyaran dijadikan rumah, lebih baik ia jadikan modal usaha untuk banyak orang. Begitulah cara berfikir Mujahid Ekonomi.
Adapun sang Profesor Doktor, dia ingin menularkan kemampuan mengajarnya pada guru-guru di sekolah sederhana, agar kualitas mengajar guru-guru tersebut bisa lebih baik.
Sementara sang Pejabat yang berhenti, karena dia merasa lebih berguna dilapangan langsung daripada berada diatas meja. Namun disamping ketiga itu, ada sosok mujahid dalam bentuk lain yang mereka dikabarkan mati syahid di medan-medan pertempuran, di negeri-negeri yang sedang konflik bersenjata.
Sungguh dunia islam saat ini memang sangat membutuhkan sekali para mujahid di bidang masing-masing, mulai dari bidang pendidikan, ekonomi, politik, sampai yang mengangkat senjata. Hanya saja semua harus dalam koridor dan perhitungan yang benar-benar. Jika tidak, ibarat main catur, boleh jadi kita terpancing tipu muslihat musuh. Dipancing dapat kuda, tapi kemudian ster kita hilang.

Maka, sabar dan cerdaslah !

Komentar

Posting Komentar