Mawar yang Beruntung...

Ada setangkai bunga mawar indah, tumbuh di tamannya, bersama mawar-mawar lainnya yang tak kalah indahnya. Ia amat terjaga dan memang dijaga dari serangan hama jenis apapun... Ia tumbuh dengan leluasa.

Mawar itu berkata padaku

Duhai Annisa, lihatlah sejak pertama aku terlahir dan tumbuh hanya untuk memperindah taman ini, aku sungguh beruntung berada diantara sekumpulan mawar-mawar bersih, dan tumbuh lingkungan yang tak tersentuh hama sekecil apapun... Sungguh Maha Pengasih Maha Penyayang, Tuhanku Allah Subhanahuwata'ala menganugerahkan ini semua kepadaku.

Kau tau Annisa,
Aku sungguh beruntung !


Aku hanya tersenyum dan terhanyut sekali mendengarnya.

Aku ingin sepertimu, ucapku.
Lalu Aku meminta pada-Nya agar Aku terlahir disana...


Kemudian, di tengah perjalanan, kutemukan kuncup bunga mawar yang sedang merekah tumbuh diantara lumpur hitam, kotor nan berbau tak sedap...

Aku bertanya kepadanya

Apa yang sedang kau lakukan di tempat seperti ini?

Sang mawar hitam menjawab

Aku terlahir disini, sendiri. Alhamdulillah, Tuhanku Allahu Rabbi, teramat Maha Pengasih Maha Penyayang, Aku Sangat Sangat Beruntung !

Aku heran mendengarnya, lalu aku bertanya lagi padanya

Beruntung? Tidakkah kau lihat, di seberang sana terdapat padang mawar yang sangat indah, harum lagi amat terjaga. Mereka jauh lebih beruntung

Mawar hitam tersenyum lalu menjawab

Aku beruntung ya Annisa. Aku sama seperti mereka. Rabb-ku memilihkan tempat yang terbaik untukku. Disini.

Aku membuktikan bahwa aku mampu tumbuh menjadi sekuntum mawar, meski dirasa mustahil bisa tumbuh dari lumpur yang sama sekali tidak subur ini... Lihat bentukku, warnaku sama seperti mereka.

Aku jauh lebih beruntung dari mereka,

Rabb-ku memberiku pupuk,
Rabb-ku melatihku bersabar menahan kesakitan dari gigitan bermacam hama,

Kadang Dia memberikan Panas yang Menyengat, hingga lumpur ini kering kerontang,
Kadang Dia turunkan Hujan yang sangat Lebat, hingga lumpur ini mencair lalu aku hanyut, terombang ambing dan tenggelam di dalamnya.

Rabb-ku berjanji akan menjadikanku mawar yang indah jika aku mau bertahan...

Aku menangis, Aku Marah, Aku merasa Rabb-ku sangat tidak adil padaku...

Lalu aku disiram lagi dengan Air Hujan yang tak kunjung henti siang dan malam selama 7 hari berturut-turut...

Rabb-ku berkata bahwa aku sedang dihukum atas ketidaksabaranku.

Aku menyesal lalu bertaubat, memohon ampun...

Rabb-ku menerima taubatku, hingga tiba aku memekik bahagia kini.

Aku tumbuh seperti mereka, sama seperti mereka...

Daunku hijau, tangkaiku kuat, mahkotaku indah nan harum mewangi.

Aku beruntung, telah melalui petualangan yang tidak akan pernah aku lupakan.

Komentar

Posting Komentar