Apabila
kita mematok harga murah untuk diri kita, maka murah jugalah Allah akan
menghargai kita. Sebaliknya jika harga standar ditetapkan tinggi, maka Allah
pun akan memberikan penghargaan yang setimpal. Harga yang paling tinggi adalah Ketaqwaan. Karena berdasar harga inilah Allah menentukan penilaian terhadap
manusia. Harga yang lebih rendah adalah menyangkut fisik seperti kecantikan,
penampilan, kekayaan, atau jabatan. Semua ini dinilai rendah karena bersifat kebendaan,
keduniawian semata, yang sewaktu-waktu bisa lenyap ditelan bumi. Bila kita
menghargai diri dengan standar kebendaan ini, sungguh kita hanya memberi harga
sebatas usia bumi saja. Alam akhirat yang kekal justru tidak akan mau memberi
harga kepada jasad kita. Maka jika kebendaan ini usianya telah usai, hendak
lari kemana kita?
1. Seharga
Kecantikan
Jika kita
merasa akan dihargai orang bila hanya bisa menonjolkan kecantikan dan keindahan
tubuh, maka berarti harga diri kita hanya sebatas kecantikan itu. Tak lebih
seekor burung merak yang sibuk memamerkan bulunya. Decak kagum dan pujian
memang akan diperoleh, tetapi tujuan hidup yang demikian itu tentu tidak bisa
dibenarkan.
2. Seharga
Penampilan
Hampir
sama dengan harga berdasar kecantikan, wanita seharga penampilan ini baru
merasa akan dihargai orang jika ia bisa tampil dengan prima. Maka perhatiannya
pun terpusat untuk memikirkan, penampilan apa yang paling trend ? Maka demi
penampilan prima ini, orang rela mencarinya hingga ke ujung dunia.
3. Seharga
Kemewahan
Pernahkah
kita iri melihat sekelompok wanita dengan penampilan trendy, mengendarai mobil
mewah, berbelanja baju-baju mahal dan membayarnya hanya dengan selembar kartu
kredit? Terlintaskah keinginan untuk meniru dan merasakan kenyamanannya? Jika
pernah, berarti ini sudah gejala buruk. Kita mulai menghargai diri senilai
kemewahan. Merasa bahwa diri ini akan dilihat orang jika mampu hidup mewah.
Beranggapan bahwa mereka yang berduitlah yang akan mendapat perhatian. Anggapan
seperti ini akan membuka jalan bagi penghalalan segala cara demi mencapai
kemewahan hidup.
4. Seharga
Jabatan
Apakah
kita sangat berambisi mengejar karir dan jabatan demi nama baik? Itu artinya
sama dengan menghargai diri sebatas pada jabatan. Sehingga jika tidak memiliki
jabatan atau karir merasa diri sebagai wanita yang tak berarti. Perasaan
seperti ini akan mendorong berbagai pengorbanan hingga hal-hal yang tidak lagi
proporsional.
5. Seharga
Kepandaian
Ataukah
kita berpendapat bahwa wanita sejati hanyalah yang mempunyai keahlian dalam
bidang tertentu? Yang berhak menyandang sederetan gelar, dan disebut
cendikiawan? Yang digolongkan sebagai tenaga ahli dan pakar? Yang banyak
berbicara dalam seminar-seminar?
Jangan
salah memahami bahwa ilmu pengetahuan tidak penting bagi wanita. ilmu
pengetahuan penting bagi siapa saja, dan wajib dicari sepanjang hayat dikandung
badan. Teatapi yang harus dihindari adalah sekolah untuk mengejar gelar. Lalu
berharap dari gelar yang disandang itu akan mendapat tempat tinggi dalam
masyarakat. Semakin banyak ilmu pengetahuan yang diperoleh tentu semakin baik,
asalkan kita tidak menjadi sombong dengan gelar yang ada. Tidak merasa hanya
akan dihargai bila mengedepankan gelar-gelar itu.
SEHARGA
KEIMANAN
Jalan
terbaik adalah memasang harga diri tinggi, yaitu berdasa keimanan. Standar ini
mendorong kita untuk merasa memiliki harga di mata masyarakat maupun di hadapan
Allah, hanya jika kita memiliki iman. Dan inilah satu-satunya harga diri yang
kekal abadi, tidak ikut terkubur oleh kehancuran bumi. Dengan harga diri
seperti ini kita bisa bersikap penuh keyakinan, sama sekali tidak tergiur
iming-iming benda apapun, karena harapan satu-satunya adalah ke-Ridhoan Allah
SWT. Hanya dengan cara inilah kita bisa hidup tenang, tentram, bahagia, dan
penuh percaya diri, walaupun kita dipandang asing oleh masyarakat karena
memiliki pola hidup yang berbeda. Keimanan yang tinggi sudah cukup membuat diri
kita bangga, tidak lagi iri dengan segala macam kelebihan orang lain selain
kelebihan iman. Sebaliknya kita akan merasa sama sekali tidak berharga manakala
keimanan sempat lemah sehingga kita jauh dari Allah SWT.
Wahai
muslimah...
Betapa
mudahnya jalan
Menuju
syurga bagimu
Allah
lapangkan jalan
Bukakan
pintu
Asal saja
kau menempuhnya
Rela hidup
dalam naungan
Dinnul
Islam
Menjadi muslimah
yang kaffah
Wahai
muslimah...
Pelitanya
zaman ini
Engkaulah
yang jilbabnya
Menjadi
hijab pemelihara
Kehormatan
Islam
Engkaulah
benteng peneguh
Ajaran
Islam
yang benar datangnya dari Allah dan yang salah datang dari diri ini, gudangnya khilaf dan kesalahan...
:)
http://choerunniez.blogspot.com/2011/01/dunia-itu-perhiasan-sebaik-baik.html
BalasHapus