Tekun

Tekun

Kata yang satu ini terdengar tidak asing, mungkin sejak masih kecil diperdengarkan oleh orang tua, dan guru kita. Simpel sebenarnya tapi complicated
Lhoh kok bisa simple but complicated :D ?

Don't mind, just relax.

Sebenarnya, saya sangat amat merasa tersinggung, hingga senyum yang tersungging di bibir saya berjungkirbalik 720 derajad,
oleh kawan saya yang satu ini...

Dia hanya bilang begini pada saya,
"Sesungguhnya Allah menyukai hambanya yang ketika melakukan sesuatu ia akan menekuninya"

perlu digaris bawahi Menekuni kan kata dasarnya tekun.

Apa?

Tekun?

Disukai Allah?

Oi, oi, oi, jadi kalau kita tekun Allah akan cinta kepada saya?

Saya girang mengetahuinya

ah benarkah kawan?


Kawan saya ini menjawab dengan mantap.

"Tentu saja lah, Allah suka sekali itu"






Lama merenung ternyata selama ini saya belum benar-benar 'tekun'

menghadirkan Allah saat shalat saja sering gagal, itu berarti pertanda saya tidak tekun.

mengerjakan tugas kuliah saja, terkadang masih alpa atau menunda-nunda, itu pertanda lain bahwa saya tidak tekun.

dalam usaha mencari lautan ilmu pun, yang menjadi kewajiban manusia, saya masih harus berjibaku dengan rasa malas.

Ah, bukankah itu semua menandakan saya tidak tekun?


Bagaimanalah ini? Padahal mungkin saja ada doorprize dari-Nya jika dan hanya jika kita mampu menekuni sesuatu.

Dalam arti melakukan sesuatu kebajikan secara tekun.

Niscaya ada doorprize dari Allah !


Ayolah, percayalah kawan...



Tekun !

Komentar

  1. saya juga suka klo situ tekun mengisi blog *eeh :P

    BalasHapus

Posting Komentar