Teka-teki Sebuah Surat (Robert Stephenson Smyth L Baden Powell)

Robert Baden Powell. Dia pernah menginspirasiku. Ah andai ingatanku setajam silet. Mari kucoba mengingatnya sedikit demi sedikit. Antara tahun 1998-2001 aku menemukan buku usang di perpustakaan sekolah dasarku di Cianjur. Judulnya Bapak Pandu Sedunia. Maklum saat itu Pramuka menjadi ekskul favorit di sekolah setiap hari Jumat sore. Maka saat menemukan buku tentang Bapak yang menjadi pelopor kepramukaan ini aku seperti menemukan sebuah harta karung yang amat berharga.
Isinya sih tentang biografi beliau sejak masa kecil hingga beliau tutup usia. Satu hal yang masih kuingat dan tak sabar ingin kuceritakan disini adalah bahwa sebelum kematiannya. Robert Baden Powell menulis sebuah surat rahasia, surat wasiat. Mohon maaf karena aku tak cukup pandai mengingat isi surat tersebut maka seperti nostalgia, aku menggunakan (lagi-lagi) fasilitas search engine machine dan beginilah suratnya :

"Pramuka-Pramuka yang kucinta :
Jika kamu pernah melihat sandiwara "Peter Pan", maka kamu akan ingat, mengapa pemimpin bajak laut selalu membuat pesan-pesannya sebelum ia meninggal, karena ia takut, kalau-kalau ia tak akan sempat lagi mengeluarkan isi hatinya, jika saat ia menutup matanya telah tiba.
Demikianlah halnya dengan diriku. Meskipun waktu ini aku belum akan meninggal, namun saat itu akan tiba bagiku juga. Oleh karena itu aku ingin menyampaikan kepadamu sekedar kata perpisahan untuk minta diri …
Ingatlah, bahwa ini adalah pesanku yang terakhir bagimu. Oleh karena itu renungkanlah !
Hidupku adalah sangat bahagia dan harapanku mudah-mudahan kamu sekalian masing-masing juga mengenyam kebahagiaan dalam hidupmu seperti aku.
Saya yakin, bahwa Tuhan menciptakan kita dalam dunia yang bahagia ini untuk hidup berbahagia dan bergembira. Kebahagiaan tidak timbul dari kekayaan, juga tidak dari jabatan yang menguntungkan, ataupun dari kesenangan bagi diri sendiri. Jalan menuju kebahagiaan ialah membuat dirimu lahir dan batin sehat dan kuat pada waktu kamu masih anak-anak, sehingga kamu dapat berguna bagi sesamamu dan dapat menikmati hidup, jika kamu kelak telah dewasa. Usaha menyelidiki alam akan menimbulkan kesadaran dalam hatimu, betapa banyaknya keindahan dan keajaiban yang diciptakan oleh Tuhan di dunia ini supaya kamu dapat menikmatinya !
Lebih baik melihat kebagusan-kebagusan pada suatu hal daripada mencari kejelekan-kejelekannya. Jalan nyata yang menuju kebahagiaan ialah membahagiakan orang lain. Berusahalah agar supaya kamu dapat meninggalkan dunia ini dalam keadaan yang lebih baik daripada tatkala kamu tiba di dalamnya. Dan bila giliranmu tiba untuk meninggal, maka kamu akan meninggal dengan puas, karena kamu tak menyia-nyiakan waktumu, akan tetapi kamu telah mempergunakannya dengan sebaik-baiknya. Sedialah untuk hidup dan meninggal dengan bahagia. Masukkanlah paham itu senantiasa dalam janji Pramukamu meskipun kamu sudah bukan kanak-kanak lagi - dan Tuhan akan berkenan mengaruniai pertolongan padamu dalam usahamu.

Temanmu,




Robert Stephenson Smyth L Baden Powell 


Hayoo, kamu-kamu yang suka galau, sekarang sudah gak merasa sendirian kan? Ada seorang teman yang menuliskan surat untukmu dan peduli untukmu meski mungkin jasadnya sudah lama menyatu dengan tanah.
Tertarik menulis surat wasiat juga? Apa salahnya, siapa tahu bertahun kemudian menjadi hal yang berguna :) meskipun kita bukan sekelas RSSLBP



*dari perempuan yang sangat mudah murung hehehe.
Ayo kamu!
Iya kamu!

Mari kirim surat rahasia untuk dunia, khususnya, untukku manusia yang mudah murung sepertiku hehehe. Kirim ke emailku yaa...

astiannica@yahoo.com

#karenaWAdanBBMsudahterlalumainstream

Komentar