Harga sebuah proses

Sebuah karunia yang luar biasa kalau kita menyadari bahwa semua yang diberikan Allah adalah kelebihan kita, masalahnya kita tidak sadar dan selalu memandang kekurangan yang kita miliki, padahal benar apa kata pepatah "tak ada gading yang tak retak" dialam ini kesempurnaan hanya milik Allah, dan kita jauh dari sempurna, sekarang yang harus kita lakukan adalah bagaimana kita memandang kekurangan kita dan menjadikanya suatu kelebihan.

Untuk mencapai sesuatu tidak cukup modal tawakal. Artinya harus ada usaha dan doa, tawakal pastinya. Tidak ada kata tidak mungkin kalau kita mau berusaha.

Orang yang buta saja mampu menghafal al qur'an dalam waktu singkat, kenapa yang normal tidak?

Orang yang cacat kaki(pincang) saja bisa menjadi atlit renang, kenapa yang normal tidak?

Orang yang tak punya tangan saja bisa menjadi pelukis, kenapa yang normal tidak?

Orang yang tuli dan buta saja bisa bergelar doktor bahkan profesor, kenapa yang normal tidak?

Orang yang miskin saja mampu bersedekah, kenapa yang kaya tidak?

Orang yang lemah saja masih bisa membantu, kenapa yang kuat tidak?

Anak orang bodoh saja bisa menjadi pintar, kenapa anak orang yang pintar tidak?

Lihat orang-orang yang sukses. Para ulama, kyai, bahkan seorang atlit atau juara dunia sekalipun berangkat dari hal yang kecil. Tidak mustahil seorang tukang bakso misalnya bisa menjadi direktur atau seorang petani misalnya bisa menjadi pengusaha sukses. Mereka smua mulai dari hal yang kecil, dan musathil mereka tiba-tiba sukses tanpa usaha, ya walau semua bi idznillah dan bi qudrotillah tetapi usaha itu adalah jalan untuk meraih semua itu. Tanpa adanya jalan, tidak mungkin kita bisa sampai ke tempat tujuan walau telah nyata tempat tujuan tersebut benar-benar ada.

Sekilas tentang ibnu jarir el tabari yang jika seluruh karanganya(yang ada) di kalkulasikan maka beliau setidaknya menulis sebanyak 18-20 halaman/hari di zaman yang belum mengenal tulisan canggih selain pena tinta dan kertas.

Lain halnya dengan imam badrudin el zarkasyi yang hidup di tengah keluarga yang kaya tetapi tidak menjadikanya manja akan fasilitas, untuk minum saja beliau memilih untuk membuatnya sekali saja dalam sehari dalam porsi besar dan bisa di konsumsi berkali-kali demi efisien dan konsentrasi beliau menulis dan mengajar.

Demikian pula indonesia yang dulu hanya menjadi budak penjajah, kalau saja para pahlawan tidak memulai, mungkin hingga saat ini indonesia masih menjadi budak mereka.

Semua butuh proses, sistematis kejadian. Bayi yang dulu kecil, tidak bisa membuka mata, tidak bisa berjalan apalagi bicara. Lambat laun akan membuka matanya dan berlatih berbicara, merangkak, berdiri, berjalan, dan berlari.

Nah itu semua adalah sebuah proses menjadi manusia yang sempurna. Allah sudah menggariskan itu semua dan mungkin atau bahkan sangat mungkin tidak ada seorang doktor atau profesor sekalipun yang gelarnya diberikan sesaat setelah ibunya melahirkanya, walau kedua orang tuanya misalnya juga seorang profesor doktor.

Seekor kupu-kupu yang cantik dan menjadi buruan para pecinta keindahan, mulanya adalah ulat yang menjijikan dan di jauhi semua orang. Bukankah ini sebuah proses?

Berusaha, bersabar, berdoa, dan tawakal adalah bukti bahwa kita telah menjadi orang-orang yang menghargai sebuah proses.

Memperkaya kamus metal...

kata-kata yang harus di delet ke recycle bin:
=> kalau saja(andaikata,seandainya)
=> nanti saja
=> dia kan memang cerdas atau saya tidak terlalu cerdas
=> orang seperti dia saja tidak bisa, apalagi saya
gantilah dengan kosa kata berikut, dan letakan di abjad paling depan:
=> saya bisa
=> tidak ada kata terlambat
=> orang yang menyayangi saya ingin saya sukses
=> hidup ini indah dan menyenangkan
=> saya berani karena saya menyukai tantangan
=> saya dikaruniai keistimewaan untuk mengimbangi kekurangan yang ada

إن الله لا يغيرما بقوم حتي يغيرما بأنفسهم

INGAT!!! pekerjaan kita tidak mungkin dikerjakan orang lain.




Muhasabah singkat mohamed al emran supardi khariri
_____________

bacaan pendukung_
saiful bahri M. A, perbaharui hidup dengan prestasi, modul ormaba 2009. PPMI Mesir universitas El azhar.

dicuri dari :

http://emranelmohamed.blogspot.com