Nyebelin pangkat sejuta !

Apa ini salahnya, dia yang tak mampu menjadi seseorang yang mengerti mereka...
Atau mungkin mereka yang tidak menyadari keberadaannya, sebagai seseorang yang selalu ingin membahagiakan mereka, bagaimanapun caranya agar mereka selalu tersenyum...
Lalu kenapa disaat mereka bersedih, mereka menghampiri dia...dan disaat mereka bersenang riang, seakan mereka lupa akan rasa sedih yang pernah mereka luapkan di masa lalu...
Ataukah, hanya dia yang terlalu egois, sensitif...yang merasa bahwa mereka mulai melupakannya...
Melupakan keberadaan dia...
Keberadaan
Sahabat seperti dia,
Seperti Mita...yang terseok-seok di lorong ke glamour-an, dimana harta dan kecantikan menjadi tahta yang paling tinggi...dalam persahabatan
Sedangkan Mita, hanya mampu membahagiakan sahabatnya dengan cara sederhana...
Sabarlah Mita, tersenyumlah...
T_T

Komentar